Jumat, 24 Agustus 2018

Renungan Pagi

                  Rendahkanlah Hatimu Kepada Tuhan

 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.” 1 Petrus 5:6
Banyak orang berpikir bahwa merendahkan diri mereka di hadapan orang lain merupakan salah satu tanda kerendahatian seseorang. Benarkah demikian? Mari kita belajar dari Rasul Paulus yang merupakan contoh terbaik bagi setiap umat Tuhan mengenai bagaimana caranya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara yang benar.
*courtesy of PelitaHidup.com
Dengan semua masa lalu dan latar belakangnya yang gelap,Paulus tidak pernah mengerdilkan arti dirinya di hadapan Tuhan dan mengatakan kepada Tuhan bahwa ia adalah orang yang sangat berdosa dan hina. Sebaliknya, Paulus terus menerus mengatakan dengan sikap rendah hati tentang kasih karunia yang sudah Tuhan limpahkan dalam hidupnya.
“Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku, aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.” (1 Timotius 1:12-13)
Berikut apa yang dapat kita lakukan untuk membangun sikap hidup yang rendah hati seperti Paulus:
Mematikan Keakuan
Hal pertama yang harus kita lakukan agar dapat memiliki sikap rendah hati adalah mematikan keakuan kita. Kita harus menolak untuk menempatkan diri kita dan kepentingan kita sebagai prioritas utama, sebaliknya kita harus selalu mendahulukan kehendak Tuhan dalam setiap apapun yang terjadi dalam hidup kita.
Mengejar Kerendahatian
Penting bagi masing-masing kita untuk “mati terhadap keinginan diri sendiri”. Kita harus menolak untuk mengandalkan diri sendiri dan mencari apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam setiap keadaan dan masalah yang kita hadapi. Allah ingin agar kita mengutamakan orang lain karena Ia menciptakan kita sebagai saluran kebenaranNya, yaitu kebenaran yang sangat dibutuhkan oleh orang-orang di sekitar kita saat ini. Ketika Allah memberkati orang lain, maka kita para pengikut Kristus ikut bersukacita atas apa yang mereka terima.
“Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!” Roma 12:15
Lalu, bagaimana dengan diri kita? Kita harus sepenuhnya mengandalkan kepada Tuhan. Jika kita ingin hidup dengan sikap rendah hati yang benar-benar murni, kita harus mengandalkan Tuhan dalam setiap keadaan di setiap waktu. Tuhan senantiasa menyediakan yang terbaik bagi anak-anakNya dari perbendaharaanNya yang tak terbatas.
*courtesy of PelitaHidup.com
Ketika kita mengarahkan hati dan pikiran kita kepada anugrah dan kebaikanNya secara terus menerus, maka rasa percaya diri kita dalam Tuhan akan bertumbuh dan bertumbuh. Sangat penting juga bagi kita untuk menjaga jarak terhadap segala hal yang dapat membuat kita menjadi sombong seperti kekayaan, prestasi, pangkat dan jabatan, pujian, pekerjaan, hubungan dengan pribadi tertentu, dan lain sebagainya. Perlu kita waspadai bahwa hal-hal yang dapat membuat kita menjadi sombong berbeda-beda, kita sendiri yang tahu daerah-daerah rawan mana yang patut kita waspadai dan mulai menjaga jarak untuk menjaga sikap rendah hati kita.
Terima ayat Alkitab melalui Facebook. Ayo gabung dengan lebih dari 54.000 member di Facebook Page Pelita Hidup. Klik like berikut ini:

Pada akhirnya, kita harus bersikeras untuk taat kepada Tuhan apapun konsekuensi secara duniawi yang harus terima. Mungkin kita akan kehilangan teman bahkan saudara, kerabat maupun keluarga karena mereka menjauh dari kita; atau mungkin kita bahkan kehilangan pekerjaan kita dan lain sebagainya. Ketika kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, itulah saat terbaik dalam hidup kita, karena Ia sendiri yang akan membela kita dalam apapun yang kita hadapi dan alami.
*courtesy of PelitaHidup.com
 
“Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.” Yakobus 4:10


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

GKJ MANAHAN

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Tentang Saya

Herdiarta Krisnugroho